Lingkaran Halo
Penyebab
Terjadinya
Fenomena tersebut terjadi akibat
refleksi dan refraksi cahaya matahari/bulan oleh kristal-kristal es yang
terdapat di awan cirrus, awan yang terletak di tingkatan atmosfer yang disebut
troposfer, sekitar 5-10 km dari permukaan bumi.
Halo adalah fenomena optikal berupa
lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya Matahari atau Bulan. Fenomena Halo
adalah lingkaran seperti pelangi yang mengelilingi matahari. Halo adalah
fenomena yang lebih sering terjadi di langit.
Pada umumnya halo melibatkan putaran
radius 22° halo dan sundogs (Parhelia). Dalam gambar diatas, menunjukan
matahari di kelilingi oleh 22° halo dan dilambungi (sisi) oleh sundogs.
Parhelic circle adalah biasan cahaya kristal yang melepasi sundogs dan
mengelilinginya. Kadangkala ia melapisi keseluruhan ruang langit dalam latitut
yang sama dengan matahari. Pembinaan tangen ketinggian dan rendah (Upper
Tangent arc and Lower Tangent arc) menyentuh secara terus dengan 22° halo sama
ada di atas atau dibawah matahari. Pembuatan Lengkungan (Circumzenithal arc)
akan terjadi di atas kristal tersebut.
Radius 22° gerhana matahari tidak
kelihatan. Ia seperti helaian yang berlapis-lapis atau habuk pada permukaan
awan cirrus yang nipis. Awan ini sejuk dan mengandung kristal es walaupun pada
iklim yang sangat panas.
Gerhana matahari sangat besar, selalu
mempunyai diameter yang sama dalam posisinya di langit. Kadang-kadang hanya
sebagian saja yang muncul. Semakin kecil cincin cahaya yang terbias muncul
mengelilingi matahari atau bulan, dihasilkan oleh corona dari lebih banyak
tetesan air daripada dibiaskan oleh kristal es, hal ini bukan berarti
menunjukkan bahwa hujan akan turun.
Saat awan cirus hanya merefleksikan dan
merefraksikan cahaya matahari, biasanya halo yang terbentuk hanya cincin yang
tak berwarna. Namun jika pada sudut yang tepat, bisa terjadi juga dispersi
sehingga cincin yang terjadi juga berwarna seperti halnya pelangi. Contoh
refraksi yang sederhana adalah saat anda melihat sedotan dalam gelas berisi air
terlihat patah, atau permukaan dasar kolam yang terlihat menjadi lebih dekat ke
permukaan daripada yang sebenarnya.
Refleksi yang terjadi saat cahaya
melewati titik air, es atau kristal yang transparan hanya terjadi pada sudut
tertentu saja. Sudut ini ditentukan oleh index refraksi medium tersebut. Contoh
sederhana saat kita melihat akuarium pada sudut tertentu kaca akuarium yang
tembus pandang tiba-tiba menjadi cermin, memantulkan bayangan isi akuarium.
Penyebab terjadinya kenyataan ini
dijelaskan ahli iklim Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Sudibyakto M.S nan
mengatakan bahwa penyebab terjadinya kenyataan tersebut ialah dampak
tertutupnya sinar matahari oleh partikel air nan ada di atmoster. Partikel air
itulah nan memiliki kemampuan buat membiaskan cahaya matahari sehingga tampak
seperti cincin.
Masih menurut Beliau, di musim hujan
sangat berpotensi terjadi kenyataan halo ini sebab uap air naik pada ketinggian
di atmosfer. Pada musim hujan banyak uap air nan naik ke atmosfer hingga
mencapai lapisan troposfer. Ketinggiannya lebih kurang 10-40 kilometer.
Akibatnya, suhu di lapisan troposfer menjadi sangat dingin, yaitu di kisaran
minus 30-40 derajat Celsius.Pada saat itulah, uap air di lapisan troposfer
tersebut berfungsi sebagai kaca nan bisa memantulkan cahaya matahari. Proses
halo matahari pada dasarnya sama dengan proses terjadinya pelangi pada pagi
atau sore hari setelah hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar