a.
Teks Eksplanasi “Banjir”
No
|
Struktur
Teks
|
Peristiwa
|
1.
|
Pernyataan Umum
|
Banjir adalah fenomena alam yang
bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada
daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan
manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh
air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata
guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai,
dan kerusakan bangunan pengendali banjir.
|
2.
|
Urutan Sebab Akibat
|
Sebagai
akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke
sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang.
Ketika
suatu kawasan hutan diubah menjadi pemukiman, hutan yang bisa menahan aliran
permukaan cukup besar diganti menjadi pemukiman dengan resistensi aliran
permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal
ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.
Karena
tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga
infiltrasi air hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi
sangat besar.
Fisiografi
atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi, dan kemiringan daerah
aliran sungai (DAS), kemiringan sungai, geometrik hidrolik (bentuk
penampang), dan lokasi sungai merupakan penyebab banjir dari segi fisiografi.
Pengurangan
kapasitas aliran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal
dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di
sungai itu karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan
yang tidak tepat.
Akibat
adanya peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan infrastruktur, terutama
permukiman akan meningkat, sehingga mengubah sifat dan karakteristik tata
guna lahan.
Apabila
suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi pemukiman,
debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka
20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis pemukiman. Demikian pula untuk
perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan.
Deforestasi,
degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan pembangunan beton
dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan
tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam
banjir.
Jika
air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran
berkurang.
Pemeliharaan kurang memadai pada
bangunan pengendali banjir dapat menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak
berfungsi dapat meningkatkan kuantitas banjir.
|
b.
Teks
Eksplanasi “Kekeringan”
No
|
Struktur
Teks
|
Peristiwa
|
1.
|
Pernyataan Umum
|
Kekeringan merupakan faktor hidrologi
yang paing kompleks, perwujudan dan penambahan isu-isu berkaitan dengan
iklim, tata guna lahan, dan norma pemakaian air. Kompleksitas bertambah
karena diketahui kekeringan merupakan bencana dengan prosesnya berjalan
lambat sehingga dikatakan sebagai bencana merangkak. Kekeringan datang tidak
tiba-tiba seperti banjir atau gempa bumi, tetapi timbul perlahan-lahan
sehingga sangat mudah diabaikan. Tidak bisa diketahui secara pasti awal dan
kapan bencana berakhir, tetapi semua baru sadar setelah berada di periode
tengahnya.
|
2.
|
Urutan Sebab Akibat
|
Kekeringan
alamiah terjadi akibat tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim,
kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah, kekurangan kandungan air di
dalam tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada
periode waktu tertentu pada wilayah yang luas, pasoka komoditi ekonomi kurang
dari kebutuhan normal.
Kekeringan
antropogenik terjadi karena kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang
direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola
penggunaan air dan kerusakan kawasan tangkapan air, sumber air akibat
perbuatan manusia.
Semakin
meningkatnya jumlah luas lahan pertanian yang diubah menjadi permukiman dapat
mengakibatkan semakin menurunnya jumlah air resapan. Hal ini mengakibatkan
aliran permukaan meningkat. Peningkatan ini menyebabkan air yang seharusnya
tertampung di dalam tanah menjadi terbawa aliran permukaan sehingga terjadi
kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah.
Penggunaan
air yang berlebihan pada waktu musim tanam di lahan pertanian pada industri
dan pada rumah tangga menyebabkan menurunnya jumlah air pada waktu musim
kemarau.
|
2. Berdasarkan Kaidah
Kebahasaan
a. Teks Eksplanasi “Banjir”
- Istilah
Sedimentasi
adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air,
angin, es, atau gletser di suatu cekungan.
Erosi adalah
peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah dari suatu tempat ke tempat yang
lainnya oleh media alam.
Tanggul adalah tambak
(pematang besar) di tepi sungai yang digunakan untuk menahan air
Drainase
atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan dari
permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat.
-
Konjungsi
Dan
= Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia.
Karena
= Karena tetes hujan berukuran besar, pori-pori permukaan tanah akan
tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil.
Apabila
= Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi
pemukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali.
b. Teks Eksplanasi “Kekeringan”
-
Istilah
Hidrologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari pergerakan, distribusi dan kualitas air di
muka bumi.
Iklim
adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu
lokasi di bumi atau planet lain.
Norma
adalah patokan perilaku dalam kelompok masyarakat tertentu.
Abnormal
merupakan suatu bentuk respon yang terjadi tidak seperti biasanya.
-
Konjungsi
Dan
= kekeringan diklasifikasikan menjadi dua: kekeringan alamiah dan kekeringan
antropogenik.
Menyebabkan
= Penggunaan air yang berlebihan pada waktu musim tanam di lahan pertanian
pada industri dan pada rumah tangga menyebabkan menurunnya jumlah air pada
waktu musim kemarau.
Menjadi
= Semakin meningkatnya jumlah luas lahan pertanian yang diubah menjadi
permukiman dapat mengakibatkan semakin menurunnya jumlah air resapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar